Paikem

  1. BELAJAR DALAM KONTEKS PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektiv dan menyenangkan. Pengertian aktif disini adalah bahwasannya guru menciptakan suasana yang cukup menarik sedemikian rupa sehingga para siswa termotivasi untuk bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan pendapat atau ide cemerlang mereka. Learnig is fun adalah kunci dalam pembelajaran inovatif. Jika dalam proses belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan ini akan membuang  jauh fikiran fasiv para siswa dan akan berbalik menjadi lebih aktif mengubur dalam-dalam rasa bosan, menakutkan, tidak bergairah, kegagalan atau istilah lain yang menyeramkan bagi para siswa dalam proses KBM.

Para ahli pendidikan dengan kerja kerasnya terus menerus mencari dan membuktikan jalan keluar dari permasalahan yang menimpa sekian lama idiologi pengajar dalam mengajarkan ilmunya bagi siswa yang diajarnya. Keterlambatan proses berfikir bagi team pendidik dalam mengembangkan bakatnya mendidik yang membuat anak-didiknya merasa nyaman dan dapat menikmati pelajaran yang diajarkan kepadanya tanpa harus terpaksa. Permasalahan dalam mendidik hanyalah terletak pada sebuat niat dan tujuan mendidik itu sendiri ibarat membangun sebuah bangunan dengan cara-cara yang salah dalam mencampur adukan semen dan pasir atau dalam mendirikannya tidak menggunakan kesabaran dan tehknik yang terbaik maka hasil bangunanpun akan tidak maksimal, kemudian arsitek yang cerdas dan inspiratif akan mecoba perlahan-lahan dari pengalaman yang sebelumnya untuk mendirikan dan membentuk sebau bangunan yang indah dan kokoh sesuai standard bangunan itu, begitu pulalah adanya dalam mendidik siswa yang memiliki kecerdasan yang berbeda dan memiliki gaya belajar yang berbeda, peranan sang guru atau pendidik harus maksimal pula dalam menyalurkan ilmunya.

Dengan inovasi dari metode-metode belajar dan mengajar yang efektif secara sadar  akan membuat proses pembelajaran akan terlihat lebih bersahabat dan menyenangkan bagi siswa. Apalagi saat sekerang ini pemerintah telah mewajibkan bagi para guru untuk menerapkan PAIKEM ( Pembelajaran Aktif Inovatif Efektiv dan Menyenangkan) dalam menghadapi peserta didiknya. Dan secara garis besar metode PAIKEM ini berfungsi untuk segala jenis penyampaian suatu ilmu dengan model-medel  belajar yang berbeda pula tentunya misalnya, dalam menyampaikan materi dakwah, dalam seminar-seminar yang bersifat informal, dan lain sebagainya. Dengan PAIKEM membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan sebab selain gurunya aktif murid pun terinspirasi untuk lebih aktif dalam belajar, dengan senyum yang indah, perhatian yang cukup, kasih sayang terhadap peserta didik membuat peserta didik menjadi lebih nyaman, tak hanya itu saja kedaan pembelajaran pun lebih menyenangkan dengan media pembelajaran yang bervariasi seperti media pembelajaran yang ada disekolah, siswa juga dapat menikmati model belajar secara langsung ditemukan dengan alam sekitarnya, dan meksepresikan segala kemampuan siswa dengan dukungan, penjelasan yang dapat diterima oleh akal nya dan penghargaan dari gurunya dan dari teman-teman sekelas yang telah terdidik saling menghargai satu sama lain.

Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan Menyenangkan ini harapan dari seluruh siswa yang ada didunia pendidikan, dengan adanya metode seperti ini terbukti telah mampu membuka cakrawala berfikir dan berbuat suatu kreatifitas dengan baik. Dengan metode PAIKEM yang diterapakan dalam proses belajar mengajar, telah membuahkan hasil yang fositif bagi guru dan bagi siswa, bagi guru seperti : selain lebih rileks, riang gembira, menambah ilmu pengetahuan lebih luas juga dapat membuat hati tenang dan awet muda sebab keseharian guru itu hanya bergelut dengan keceriaan, kasih sayang, sopan santun, dan penemuan-penemuan terbaru dari alam ilmu pengetahuan. Sedangkan bagi murid merasa lebih nyaman, bersahabat, lebih mudah untuk mereka menyalurkan bakat, lebih mudah untuk menyerap pelajaran sebab dari suasana yang mengasyikkan ini ternyata siswa lebih mendapat perhatian dari sang guru yang mendidik mereka. Dan pastinya metode PAIKEM dengan gaya belajar dan model belajar yang beragam membuat belajar semakin menyenangkan.

 

Penjabaran PAIKEM :

  • Pembelajaran Aktif

Secara harfiah active artinya: ”in the habit of doing things, energetic” (Hornby, 1994:12) dalam Syah dan Kariadinata (2009: 13) , artinya terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya.  Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan  semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.

  • Pembelajaran Inovatif

Syah dan Kariadinata (2009: 16) Pembelajaran inovatif  dapat  menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan cara meng- integrasikan media/alat bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju ke dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga, terjadi proses renovasi mental, di antaranya membangun rasa pecaya diri siswa. Penggunaan bahan pelajaran, software multimedia, dan microsoft power point merupakan salah satu alternatif.

Pembelajaran yang inovatif diharapkan mampu membuat siswa yang mempunyai kapasitas berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah. Siswa yang seperti ini mampu menggunakan penalaran yang jernih dalam proses memahami sesuatu dan piawai dalam mengambil pilihan serta membuat keputusan. Hal itu dimungkinkan karena pemahaman interkoneksi di antara system atau subsistem terkait dengan persoalan yang dihadapinya. Juga terlihat kemampuan mengidentifikasi dan menemukan pertanyaan tepat yang dapat mengarah kepada pemecahan masalah secara lebih baik. Informasi yang diperolehnya akan dikerangkakan, dianalisis dan disintesiskan sehingga akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik.

  • Pembelajaran Kreatif

Menurut Syah dan Kariadinata (2009: 32) Kreatif (creative) berarti menggunakan hasil ciptaan / kreasi baru atau yang berbeda dengan sebelumnya. Pembelajaran yang kreatif mengandung makna tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan kurikulum. Kurikulum memang merupakan dokumen dan rencana baku, namun tetap perlu dikritisi dan dikembangkan secara kreatif. Dengan demikian, ada kreativitas pengembangan kompetensi dan kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber bahan dan sarana untuk belajar. Pembelajaran kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar siswa

  • Pembelajaran Efektif

Menurut Syah dan Kariadinata (2009: 33) Pembelajaran dapat dikatakan efektif (effective / berhasil guna) jika mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Di samping itu, yang juga penting adalah banyaknya pengalaman dan hal baru yang  “didapat“ siswa. Guru pun diharapkan memeroleh “pengalaman baru” sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya.

Untuk mengetahui keefektifan sebuah proses pembelajaran, maka pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud di sini bukan sekedar tes untuk siswa, tetapi semacam refleksi, perenungan yang dilakukan oleh guru dan siswa, serta didukung oleh data catatan guru. Hal ini sejalan dengan kebijakan penilian berbasis kelas atau penilaian authentic yang lebih menekan- kan pada penilaian proses selain penilaian hasil belajar (Warta MBS UNICEF : 2006 dalam Syah dan Kariadinata (2009: 32) )

  • Pembelajaran Menyenangkan

Menurut Syah dan Kariadinata (2009: 34) Pembelajaran yang menyenangkan (joyful) perlu dipahami secara luas, bukan hanya berarti selalu diselingi dengan lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembela- jaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu.

 

Dari apa yang telah penulis paparkan diatas untuk lebih memuaskan uraian metode pembelajaran yang mengasyikkan ini, maka perlu kita ketahui tentang penerapan metode PAIKEM ini secara garis besar dalam proses KBM  dan dapat digambarkan sebagai berikut:

 

  1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
  2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
  3. Guru mngatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ atau disebut juga ceruk Ilmu
  4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
  5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

 

  1. PERLUNYA PAIKEM DILAKSANAKAN DALAM MEMBELAJARKAN SISWA

Pembelajaran berbasis PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir tahap tinggi, berfikir kritis, dan berpikir kreatif (critical and creative thinking). Berpikir adalah suatu kecakapan nalar secara beratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, member keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir creative adalah suatu kegiatan mental untuk mental untuk meningkatkan kemurnian (originality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk atau soal-soal dalam tiap mata plejaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi, dsb.

 

Sekurang-kurangnya ada dua alasan perlunya pendekatan PAIKEM diterapkan di sekolah/madrasah kita, yakni:

  1. PAIKEM lebih memungkinkan perserta didik dan guru sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran. Selama ini kita lebih banyak mengenal pendekatan pembelajaran konvensional. Hanya guru yang aktif (monologis), sementara para siswanya pasif, sehingga pembelajaran menjemukan, tidak menarik, tidak menyenangkan, bahkan kadang-kadang menakutkan siswa.
  2. PAIKEM lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat  kreatif bersama. Guru mengupayakan segala cara secara kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu, peserta didik juga didorong agar  kreatif dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru, materi pelajaran dan segala alat bantu belajar, sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat.

 

  1. CONTOH KEGIATAN PBM DAN KEMAMPUAN GURU YANG BERSESUAIAN DENGAN KRITERIA PAIKEM

Berikut adalah table contoh kemampuan guru yang bersesuaian dengan paikem :

 

Kemampuan Guru Kegiatan Belajar Mengajar
Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya:

· Percobaan

· Diskusi kelompok

· Memecahkan masalah

· Mencari informasi

· Menulis laporan/cerita/puisi

· Berkunjung keluar kelas

Guru menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam. Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya:

· Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri

· Gambar

· Studi kasus

· Nara sumber

Lingkungan

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan Siswa:

· Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara

· Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri

· Menarik kesimpulan

· Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri.

· Menulis laporan hasil karya lain dengan kata-kata sendiri.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan Melalui:

· Diskusi

· Lebih banyak pertanyaan terbuka

· Hasil karya yang merupakan anak sendiri

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa · Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)

· Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.

· Siswa diberi tugas perbaikan atau pengayaan.

Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari. · Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.

· Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari

Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus · Guru memantau kerja siswa.

· Guru memberikan umpan balik.

 

  1. SKENARIO 4 STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI TINGKAT SMP

 

  1. Model Jig Saw

Standar Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perbankan

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan pengertian Bank : menurut undang-undang

Pertemuan 1

  • Pendekatan pembelajaran : PAIKEM
  • Strategi Pembelajaran : Eksperimen dengan Pendekatan Model Jig Saw
  • Langkah-langkah Pembelajaran :

1) Kegiatan Awal :

  • Guru membentuk 5 kelompok yang beranggotakan 4 – 6
  • Masing-masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas topik, wakil ini disebut dengan kelompok ahl

Dengan hasil kelompok 1 membahas pelaku ekonomi rumah tangga, kelompok 2 membahas pelaku ekonomi masyarakat, kelompok 3 membahas pelaku ekonomi perusahaan, kelompok 4 membahas pelaku ekonomi koperasi, dan kelompok 5 membahas pelaku ekonomi negara.

  • Kegiatan Inti :
  • Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut.
  • Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya.
  • Kegiatan Akhir atau Evaluasi :
  • Guru memberikan tes pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.

 

 

  1. Model Pelajaran dimulai dari Pertanyaan

Standar Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perbankan

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan asas , fungsi ,dan tujuan Bank

Pertemuan 1

  • Pendekatan pembelajaran : PAIKEM
  • Strategi Pembelajaran : Eksperimen dengan Pendekatan Pelajaran dimulai dari Pertanyaan.
  • Langkah-langkah Pembelajaran :
  • Kegiatan Awal :
    • Membagikan bahan ajar kepada siswa yaitu tentang fungsi bank
    • Meminta siswa untuk mempelajari bahan ajar tersebut secara berpasangan.
    • Meminta siswa untuk menentukan bagian (hal-hal) yang belum dimengerti dan diberi garis bawah lalu menuliskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Pertanyaan 1    : Apa fungsi Bank ?

Pertanyaan 2   : Apakah fungsi Bank sentral sama dengan Bank Umum

Pertanyaan 3   : Bagaimana penjelasan tentang Perbankan ?

Pertanyaan 4   : Bagaimana penjelasan tentang Bank ditinjau dari fungsinya?

Pertanyaan 5   : Bagaimana penjelasan tentang Bank ditinjau dari tujuan utama bank ?

  • Kegiatan Inti :
  • Meminta siswa untuk mengumpulkan semua pertanyaan tersebut.
  • Guru memulai pelajaran berdasarkan pada pertanyaan yang dibuat siswa dan menjelaskannya.
  • Kegiatan Akhir atau Evaluasi
  • Guru memberikan tes pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.

 

  1. Model Tiap-tiap Siswa adalah Guru

Standar Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perbankan

Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan pengertian Bank Pengkreditan Rakyat

Pertemuan 1

  • . Pendekatan pembelajaran : PAIKEM
  • .Strategi Pembelajaran : Eksperimen dengan Pendekatan Model Tiap-tiap Siswa adalah Guru
  • .Langkah-langkah Pembelajaran :
  • Kegiatan Awal :
    • Guru meminta siswa membaca materi BPR dalam Perbankan di Indonesia
    • Guru membagikan kertas kepada setiap siswa dan meminta siswa untuk menuliskan sebuah pertanyaaan tentang materi
  • Kegiatan Inti :
  • Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kertas-kertas yang berisi pertanyaan siswa, lalu dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing siswa dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
  • Guru meminta siswa membaca dan memahami pertanyaan di kertas yang mereka dapat sambil memikirkan alternatif
  • Guru mengundang salah satu siswa untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya).
  • Guru meminta siswa memberikan jawaban dan penjelasan atas pertanyaan atau permasalahan yang di dapatnya, kemudian guru meminta pendapat kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.
  • Guru memberikan apresiasi pujian terhadap setiap jawaban atau tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.
  • Guru mengembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
  • Kegiatan Akhir atau Evaluasi :
  • Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan penjelasan terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang ditulis siswa-siswanya.

 

4.Model Snow Ball

Standar Kompetensi : 1. Memahami Kegiatan Perbankan

Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan lembaga keuangan bukan bank

Pertemuan 1

  • Pendekatan pembelajaran : PAIKEM
  • Strategi Pembelajaran : Eksperimen dengan Pendekatan Model Snow Ball
  • Langkah-langkah Pembelajaran :
  • Kegiatan Awal :
    • Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai yaitu mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia.
    • Guru membentuk siswa berkelompok yang beranggotakan 4-6 orang, lalu masing-masing kelompok memlilih ketua kelompok. Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia.
  • Kegiatan Inti :
    • Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang telah disampaikan oleh guru kepada temannya satu kelompok.
    • Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
    • Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.
    • Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
  • Kegiatan Akhir atau Evaluasi :
  • Guru memberikan tes pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Mut Sugawa 7 desember 2010 www.mutzugawa.blogspot.com/2010/12/materi-ekonomi-kelas-9-smp.html?m=1

 

http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/

http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem.html

http://koesbio.guru-indonesia.net/artikel_detail-22816.html

 


Tinggalkan komentar